Biologi

Pertanyaan

bandingkan urutan tata nama hewan dan tumbuhan dalam suatu tabel perbandingan !apakah ada perbedaan?

1 Jawaban

  • Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup dalam satu kelompok (takson) melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok tertentu memiliki persamaan-persamaan sifat dan/atau ciri-ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk hidup dalam kelompok yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan sifat dan/atau ciri-ciri.

    Langkah-Langkah Klasifikasi

    Langkah-langkah klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai berikut:
    1). Mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya;
    2). Setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
    Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus. Genus memiliki kesamaan ciri, yaitu pada struktur alat reproduksinya yang sama.
    Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
    Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
    Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
    Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
    Dengan cara tersebut terbentuk urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
    Kingdom (kerajaan);
    Divisio atau filum;
    Kelas;
    Ordo (bangsa);
    Famili (suku);
    Genus (marga);
    Spesies (jenis).
    Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies masih ditempatkan kelompok varietasdan di bawah varietas terdapat strain.

    Tabel berikut ini menunjukkan klasifikasi beberapa makhluk hidup:

    Tingkatan
    Anjing
    Belalang
    Manusia
    Pisang
    Kingdom
    Hewan
    Hewan
    Hewan
    Tumbuhan
    Filum
    Chordata
    Arthropoda
    Chordata
    Spermatophyta
    Subfilum
    Vertebrata
    Invertebrata
    Vertebrata
    Angiospermae
    Kelas
    Mamalia
    Insecta
    Mamalia
    Dicotyledonae
    Ordo
    Carnivora
    Orthoptera
    Primata
    Malvales
    Famili
    Canidae
    Locutidae
    Hominidae
    Malvaceae
    Genus
    Canis
    Schistocerca
    Homo
    Musa
    Spesies
    Canis familiaris
    Schistocerca americana
    Homo sapiens
    Musa paradisiaca

    Tata Nama Binomial

    Nama yang diberikan kepada suatu individu makhluk hidup sering berbeda meskipun individu yang dimaksud sama. Setiap daerah memberi nama yang berbeda untuk setiap individu yang sama. Misalnya buah mangga, ada yang menyebutnya pelem, ada pula yang memberinya nama pauh tergantung dari bahasa masing-masing daerah. Nama yang bermacam-macam ini jelas membingungkan dalam dunia ilmu pengetahuan.

    Nah, untuk mengatasi permasalahan tersebut, seorang ahli biologi dari Swedia, Carolus Linnaeus, mengemukakan sebuah aturan dan pedoman penamaan bagi kelompok individu. Sistem pemberian nama makhluk hidup yang digunakan oleh Linnaeus disebut dengan Sistem Binomial Nomenklatur dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Latin. Dengan adanya sistem ini orang tidak akan keliru menyebut nama makhluk hidup meskipun di tiap daerah memiliki nama yang berbeda-beda.

    Sistem binomial nomenklatur ini merupakan sistem pemberian nama makhluk hidup yang sah berdasar kode internasional dengan menggunakan sistem tata nama dua kata dengan aturan-aturan sebagai berikut: Nama terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan tingkatan marga (genus) yang diawali dengan huruf besar dan kata kedua menunjukkan tingkatan jenis (spesies) yang diawali dengan huruf kecil. Contohnya: Gnetum gnemon. Jika ditulis dengan huruf tegak, dua kata tersebut harus digarisbawahi, tetapi jika tidak digarisbawahi, dua kata tersebut harus dicetak miring. Contohnya, Gnetum gnemon atau Gnetum gnemon.

    Contoh penulisan nama ilmiah adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini:

    No.
    Nama Indonesia
    Nama Ilmiah
    1.
    Melinjo
    Gnetum gnemon
    2.
    Kelapa sawit
    Elaeis guineesis
    3.
    Padi
    Oryza sativa
    4.
    Jagung
    Zea mays
    5.
    Ketela pohon
    Manihot utilissima
    6.
    Cacing tanah
    Lumbricus terestris
    7.
    Penyu
    Chelonia mydas
    8.
    Komodo
    Varanus komodoensis

    Lalu bagaimana jika memiliki subspesies? Jika memiliki subspesies, nama tersebut ditambahkan pada kata ketiga sehingga terdiri atas tiga kata, dan sistem penamaannya disebut trinomial. Contohnya: Passer domesticus domesticus (burung gereja) dan Felis maniculata domesticus (kucing rumah).

    Aturan penamaan untuk kelompok yang lebih tinggi tingkatan klasifikasinya adalah sebagai berikut:

    a). Hewan
    Nama famili berasal dari nama genus ditambah idae. Misalnya: Ranidae dari kata Rana (katak). Untuk nama subfamili berasal dari nama genus ditambah inae. Misalnya: Fasciolinae dari kata Fasciola (cacing pita).

    b). Tumbuhan
    Nama famili diberi akhiran aceae atau ae. Misalnya: Ranunculaceae berasal dari Ranunculus. Untuk nama ordo diberi akhiran ales. Misalnya: Filiales (paku-pakuan). Sedangkan untuk nama divisio diberi akhiran phyta. Misalnya: Spermatophyta.

Pertanyaan Lainnya